PT. Garam tempo dulu ( Woonhuizen, mogelijk op het
terrein van een zoutwinningsonderneming bij Kalianget , Madoera 1914-1925)
Kalianget merupakan salah satu kota modern
pertama di Pulau Madura, Kota ini di bangun Pada masa VOC dan diteruskan oleh
pemerintahan Hindia Belanda.
Kalianget di kembangkan menjadi kota dikarenakan
letaknya yang sangat strategis dan merupakan bandar pelabuhan tersibuk di selat
Madura. Pelabuhan tertua di Sumenep adalah pelabuhan Kertasada, lataknya
sekitar 10 km dari pusat kota Sumenep. Ketika Sumenep jatuh ke tangan VOC pada
tahun 1705, VOC mulai membangun sebuah benteng yang terletak di Kalianget
barat, namun dikarenakan posisinya yang kurang strategis dan berbatasan langsung
dengan laut selat Madura, Benteng tersebut urung dibangun, maka oleh masyarakat
sekitar daerah tersebut dikenal dengan nama "Loji Kantang" .
Kongsi dagang tersebut tak kehilangan akal, akhirnya
pihak VOC pun membangun Benteng di daerah Kalimo'ok dikarenakan lokasinya yang
cenderung tinggi dari lingkungan sekitar. Benteng tersebut dibangun pada tahun
1785. Seiring dengan dibangunnya daerah pertahanan tersebut,
pemukiman-pemukiman orang Eropa mulai menyebar di daerah Marengan dan Pabean,
hal tersebut bisa kita lihat pada model arsitektural bangunannya yang cenderung
terpengaruh kebudayaan indisch. Kebudayaan Indisch di Indonesia berkembang pada
abad 17-18.
Setelah kongsi dagang VOC dibubarkan, maka
Pemerintah Hindia Belanda mengambil alih kekuasaan dari kongsi dagang tersebut
dalam berbagai hal termasuk juga dalam pengelolaan lahan Pegaraman yang ada di
Sumenep. Untuk memperkuat posisi ekonomi dan politik pemerintah Hindia-Belanda
di Sumenep, maka pada tahun 1899, pihak pemerintah membangun Pabrik Garam
Briket Modern, pertama di Indonesia. Disinilah berbagai fasilitas pendukung
industri tersebut dibangun, tak hanya bangunan pabrik, fasilitas Listrik yang
terpusat di Gedung Sentral, Lapangan Tenis, Kolam renang, Bioskop, Taman Kota,
hingga pemukiman bagi pegawai dan karyawan mulai tersebar di kawasan ini. hal
ini sebagai bukti bahwa pemerintah Hindia - Belanda kala itu dengan kuatnya
memonopoli hasil garam yang ada di Madura.
Sampai sekarang anda bisa melihat peninggalan-peninggalan Belanda yang tersisa di Kalianget misalnya gedung-gedung bercorak Eropa, gereja tua, Gudang-gudang di sepanjang jalan pelabuhan, gedung bioskop, perumahan yang bergaya Eropa, sampai-sampai gedung PT.Garam yang sampai saat ini masih terpakai.
Partisipasi untuk Dokumentasi Plat-M