Menanggapi isu kerugian dari Pihak Gojek, merupakan kesekian kalinya gojek harus menanggung rugi akibat bug, seharusnya Tim Cyber Security Gojek sering-sering patroli di sosmed terutama di facebook, menurut data dari Indonesia Security Incident Response Team, Indonesia menempati urutan pertama jumlah hacker dengan persentase sebesar 38%. Nilai ini tentu lebih besar bila dibandingkan dengan negara-negara lain seperti China dengan persentase 33%, Amerika Serikat 6.9%, Taiwan 2.5%, Turki 2.4%, India 2% dan Rusia 1.7% (Riset 2017)

Sampai saat ini Sosial Media Facebook, merupakan tempat "berkumpulnya" mereka, jangankan Gojek, Grab atau Lazada, Amazonpun ketar-ketir ketika menghadapi Carder Indonesia, saat ini pengetahuan Carding sudah sangat mudah diperoleh, bahkan di beberapa grup ada yang menjual tutorial carding dengan sangat mudah, bahkan ada yang "Open Pembelajaran" hingga sampai barang sampai di tangan, mereka juga sangat fast repons ketika ada bug, termasuk Bug di GoBill saat ini bahkan Voucher Minuman gratisanpun dibahas di grup tersebut.

Beberapa grup yang masih eksis menjadi tempat berkumpulnya para 'Hacker' dan "Carder" di Grup Facebook sbb :
1. Kolam Tuyul
2. Official Grup Abang
3. SGB Team
4. Indonesian DarkNet (IDN)
5. Anonymous Hacker Indonesia
6. Setan Credit
7. Bukan Group
8. Darknet ID
9. Official Of Hip Hip Hura
10. Indonesia Defacer
Dan banyak lagi grup-grup Facebook dengan member ratusan ribu yang setiap harinya digunakan untuk transaksi hasil carder

Beberapa istilah dalam bertransaksi yang sering mereka gunakan  :
1. Onhand
2. Tuyul/Nuyul
3. GPC
4. Sell/Buy
5. Empass
6. Fresh CC
7. Pulber/Rekber/Ovber
Dan banyak lagi istilah-istilah dalam bertransaksi

Hingga saat ini di sosial media terutama di Facebook masih banyak yang menjual atau bertransaksi terkait bug GPC dari GoBill, buat kalian para Penemu Bug ada baiknya menggunakan fitur Bug Bounty dari Gojek kan lumayan dapat uang via jalur resmi.