Bagi anda orang Bali atau orang Jawa Timur pasti tidak asing dengan nama
Airlangga, Airlangga atau dengan nama lain Erlangga adalah seorang raja yang lahir
di Bali, beliau memerintah Kerajaan Kahuripan yang sebelumnya adalah kerajaan
pamannya yaitu Kerajaan Medang dengan rajanya yaitu Dharmawangsa Teguh.
Arca Airlangga di Museum Trowulan (Sumber : Wikipedia) |
Untuk mengenang jasa-jasanya, salah satu Universitas tertua di Jawa
Timur menggunakan nama Airlangga untuk nama kampusnya, kampus ini berdiri pada
tanggal 10 November 1954 tepat pada Hari Pahlawan ke-9 dan diresmikan oleh
Presiden Pertama Republik Indonesia, simbol Universitas Airlangga sendiri
adalah Garuda Mukti yaitu tunggangan Bhatara Wisnu, Garuda Mukti sendiri
memanggul (memikul) guci berwarna merah, dimana isi dari guci ini adalah Amerta
atau Air Kehidupan, dimana mempunyai filosofi yaitu ingin menjadikan Universitas Airlangga
sebagai sumber ilmu yang kekal.
Pada saat ini Airlangga-Airlangga Muda banyak menyebar ke
pelosok negeri untuk membawa ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat, salah
satunya yaitu di Pulau Mandangin, Sampang, Madura. Awal cerita ketika waktu itu
saya diajak ikut berkunjung kerumah teman saya di Pulau Mandangin, namanya Rosi Syarif, beliau
berasal dari Pulau mandangin karena penasaran akan keindahan pulau ini maka
diputuskan untuk menyetujui ajakannya si Rosi dan rencana menginap sekitar 3-5
harian disana, kita berangkat dari Bangkalan kebetulan kita satu kampus di
salah satu perguruan negeri di Madura.
Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu datang juga, pada waktu itu tepat
hari Rabu kita berangkat dari Bangkalan menuju Pelabuhan Tanglok yaitu salah
satu pelabuhan di Sampang yang digunakan untuk menyebrang ke Pulau Mandangin, sebelumnya Mandangin adalah satu-satunya
pulau yang dimiliki oleh Kabupaten Sampang, dihuni sekitar 22 ribu jiwa dengan
wilayah administrasi masuk di wilayah Kecamatan Kota Sampang, Mandangin sendiri
adalah sebuah desa yang memiliki 3 dusun.
Pulau Mandangin Pagi Hari (Sumber : Istimewa/Dok. Pribadi) |
Setelah sampai di Pelabuhan Tanglok kita menumpang Tongkang (red.
Sejenis kapal penumpang), setelah melalui 1,5 jam perjalanan laut sampailah
kita di Pulau Mandangin atau yang lebih dikenal juga dengan Pulau Kambing
karena banyak kambing milik warga yang dilepas begitu saja sehingga terlihat
seperti kambing liar, dalam perjalanan menuju ke rumah teman, saya melihat
tulisan salah satu tembok dengan tulisan ABDI 3, sampai-sampai teman saya keheranan
melihat sikapku yang saking penasarannya
sama tulisan itu, akhirnya saya memberanikan diri untuk bertanya “Ini Abdi
nama dusun apa nama geng-gengan disini ?” temenku tertawa terbahak-bahak
mendengar pertanyaan saya, akhirnya saya menanyakan kembali pertanyaan
itu,kemudian temen saya menjawab kalau itu adalah nama KKN Universitas Airlangga, sontak
kaget pulau sekecil ini dan jauh dari apa-apa ada yang mau tinggal disini dalam
rangka KKN, kalian tahu sendiri kan bagaimana KKN dan harus sebulan lebih
tinggal didaerah terpencil demi untuk pengabdian terhadap negeri.
Saya tidak menyangka pulau mandangin dipilih oleh Universitas Airlangga sebagai
tempat KKN, dimana notabene pulau ini kecil dan jauh dari daratan. Disisi lain
saya kagum dan bangga kepada Universitas Airlangga walau bukan kampus
sendiri tetapi bangga dengan Universitas Airlangga yang mampu menujukkan
pengabdiannya terhadap bangsa dan Negara. Dan informasi dari teman saya, Universitas Airlangga
sudah tiga kali menempatkan Airlangga-Airlangga Mudanya di pulau ini.
Besok paginya saya diajak keliling oleh teman saya untuk mengelilingi
pulau, di sepanjang perjalanan menuju ujung timur pulau teman saya bercerita
banyak mengenai ABDI-ABDI Airlangga mulai dari ABDI 1 hingga
ABDI 3 yang menempati pulau ini sebagai bentuk pengabdianya, mereka
lebih banyak melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat,
membawa semangat dan motivasi bagi siswa-siswa sekolah untuk melanjutkan
pendidikan ke lebih tinggi, disini terdapat 2 Sekolah Dasar Negeri, 1 Sekolah
Menengah Pertama Negeri dan 1 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri.
Pantai Candin Pagi Hari (Sumber : Istimewa/Dok. Pribadi) |
Karena tertarik mendengarkan cerita kita sampai lupa kalau sudah sampai
ditempat tujuan yaitu Pantai Candin salah satu sunrise view yang dimiliki oleh pulau ini, pantai ini memiliki
pulau kecil seperti di Tanah Lot, teman saya juga bercerita kalau para Airlangga-Airlangga
Muda pernah bekerja bakti untuk membersihkan pantai ini serta
mengenalkan juga potensi wisata di pantai ini kepada seluruh dunia dengan
menggunakan media internet.
Setelah puas bercerita akhirnya kita kembali kerumah teman saya untuk
sarapan dan istirahat, sore hari ketika saya sibuk melihat hasil foto-foto di
pantai tadi, saya di ajak untuk melihat sunset
view di pantai pasir putih diujung barat pulau, tanpa basa-basi saya segera
bergegas mengikuti langkah kaki teman saya, setelah berjalan sekitar 25 menitan
akhirnya sampai juga di pantai pasir putih, satu lagi yang membuat saya kagum
yaitu papan nama dengan tulisan ABDI 3, dimana membuat pemandangan pantai
menjadi semakin indah.
Nama Papan Pantai Pasir Putih yang dibuat ABDI 3 (Sumber : Istimewa/Dok. Pribadi) |
Adzan berkumangdan menjadi penanda buat kita untuk pulang, akhirnya
malam menyambut kami, waktu malam hari kita jalan-jalan ditepi dermaga untuk
menikmat keindahan laut, aku memilih untuk duduk sendiri sementara temanku
sibuk mengobrol dengan teman-temannya yang baru saja bertemu di dermaga, dalam
duduk sendiriku aku termenung, aku melamun, aku terhening akan diriku sendiri,
aku malu terhadap diriku sendiri yang tak bisa melakukan apa-apa untuk Madura,
saya sendiri adalah orang Madura, yang makan dari hasil tanah Madura dan minum
dari air Madura tetapi saya tidak bisa memberikan apa-apa untuk Madura.
Terima kasih Airlangga-Airlangga Muda yang telah
menyadarkanku untuk selalu mengabdikan diri untuk Madura, kalian para Airlangga-Airlangga
Muda yang berasal dari berbagai suku, berbagai agama, dan berbagai ras,
rela jauh-jauh demi mengabdikan diri untuk Madura, kita yang dari Madura
sendiri kadang enggan untuk mengabdikan diri untuk tanah kita sendiri.
Dalam momen kali ini saya ingin mengucapkan Selamat Ulang Tahun Universitas Airlangga
yang ke 62, semoga selalu senantiasa memberikan pengabdian untuk negeri dan
ikut mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana termakhtub dalam UUD’45,
Teruslah Jaya dan Jadikan Universitas Airlangga sebagai sumber ilmu
yang kekal.